Padadasarnya, teks sejarah memiliki ciri yang hampir sama dengan teks cerita lainnya. Namun, sesuai dengan namanya, teks sejarah lebih fokus membahas tentang cerita yang memiliki nilai sejarah saja. Teks sejarah harus disusun dan ditulis secara runtut atau kronologis. Maksud dari kronologis sendiri dapat dipahami sebagai jenis penyajian 1. Teks cerita sejarah harus disesuaikan dengan…. A. Kisah nyata B. Dongeng C. Skenario D. Buku E. Mitos 2. Peristiwa satu dirangkai dengan peristiwa lain membentuk suatu struktur…. A. Sejarah B. Cerita C. Dongeng D. Teks E. Wawancara 3. Beberapa teks disajikan serta dianalisis menurut struktur teks dan…. A. Ciri kebahasaan B. Ciri teksnya C. Ciri ceritanya D. Unsur-unsurnya E. Bagian-bagiannya 4. Simaklah kutipan cerita sejarah berikut dengan baik! Delapan jam per hari atau 40 jam/minggu lima hari kerja telah ditetapkan menjadi standart perburuhan internasional oleh ILO melalui konvensi ILO №01 tahun 1919 dan Konvensi №47 tahun 1935. Ditetapkannya konvensi tersebut merupakan suatu pengakuan internasional yang secara tidak langsung merupakan buah dari perjuangan kaum buruh sedunia untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Penetapan 8 jam per har 1. Teks cerita sejarah harus disesuaikan dengan….A. Kisah cerita sejarah merupakan suatu teks yang dibuat dengan pengambilan ide melalui kejadian yang telah terjadi. Kejadian tersebut harus bersifat faktual atau berdasarkan kenyataan sejarah yang Peristiwa satu dirangkai dengan peristiwa lain membentuk suatu struktur….A. dari pertanyaan ini sangat umum, sehingga jawabannya merujuk ke struktur cerita baik yang nyata non fiksi ataupun tidak nyata fiksi. Jika pertanyaannya ke arah kejadian nyata yang telah terjadi maka jawabannya sejarah. Jika pertanyaannya merujuk ke kejadian tidak nyata maka jawabannya merujuk ke dongeng. 3. Beberapa teks disajikan serta dianalisis menurut struktur teks dan….A. Ciri Ciri Ciri konsep yang sangat penting untuk diperhatikan dalam teks adalah struktur teks dan ciri kebahasaan teks. Struktur teks merujuk ke bagian fisik dari teks tersebut sedangkan ciri kebahasaan teks merujuk ke penggunaan kosakata dan kalimat pada teks. Secara umum, teks cerita sejarah terdiri atas struktur orientasi bagian awal, pengenalan tokoh/kisah/kejadian, urutan kejadian bagian kompleks yang menceritakan keseluruhan proses kejadian sejarah, dan reorientasi pandangan penulis mengenai sejarah yang diceritakan.PELAJARI LEBIH LANJUTStruktur teks cerita sejarah cerita dalam teks cerita sejarah teks cerita sejarah "kota tua dalam ingatan" menjadi teks eksplanasi JAWABANKelas 12Mapel Bahasa IndonesiaMateri Teks Cerita SejarahKode Kategorisasi Kunci ciri cerita sejarah, struktur cerita sejarah, ciri kebahasaan teks cerita sejarah.SolusiBrainly
Yangberarti bahwa tokoh sejarah dapat menduduki tokoh utama. Tetapi perwatakannya dan tampilannya dalam aksi disesuaikan dengan interpretasi pengarang. Baca juga: Struktur Teks Cerita Sejarah. Kerangka novel sejarah dapat ditandai dengan melihat beberapa poin berikut: Menentukan peristiwa sejarah yang menjadi bahan penceritaan. Contohnya:
Mahasiswa/Alumni Universitas Sultan Ageng Tirtayasa01 November 2021 1537Hai, Andy D. Kakak bantu jawab ya. Teks cerita sejarah adalah teks yang di dalamnya menjelaskan atau menceritakan tentang fakta atau kejadian masa lalu, yang menjadi asal muasal sesuatu yang memiliki nilai sejarah. Ciri-ciri teks cerita sejarah yaitu 1. Berisi fakta-fakta 2. Cerita disajikan secara kronologis atau berurutan 3. Menggunakan konjungsi temporal kata hubung yang berkaitan dengan waktu Berdasarkan ciri teks cerita sejarah, dapat disimpulkan bahwa teks cerita sejarah harus disesuaikan dengan kisah nyata karena isinya harus berupa fakta-fakta. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah A. Semoga membantu StrukturTeks Cerita Sejarah. Di dalam menulis cerita sejarah, terdapat tiga struktur yang harus kalian perhatikan moga teks sejarah ditulis dengan baik dan moralistis, antara enggak: 1. Orientasi. Di bagian orientasi ampuh terkait pengenalan alias pembukaan yang terserah di dalam wacana cerita sejarah.

Quipperian pasti bingung mengapa di pelajaran Bahasa Indonesia SMA kalian harus membuat Teks Cerita Sejarah TKS? Jadi begini Quipperian, belajar TKS membantumu untuk mendalami Sejarah enggak hanya sekadar hafalan. Biasanya kan kamu sering banget menghafal nama tokoh dan persitiwa, serta tanggal, bulan, dan tahun peristiwa ketika belajar Sejarah. Nah, dengan bantuan Bahasa Indonesia, pemaham kalian mengenai Sejarah akan jauh lebih mudah karena berbasis cerita. Kamu ngerasa seperti baca novel atau cerpen, tapi isinya Sejarah. Lebih gokil lagi, dengan bejara TKS, Quipperian sendiri bahkan bisa membuat cerita Sejarah. Tsadis! Mahir membuat TKS sangat penting. Kamu tentu ingat bulan September lalu, masyarakat heboh dengan Sejarah Peristiwa 1965. Pro-kontra muncul. Tentu hingar-bingar itu terjadi karena pemahaman Sejarah lemah, dan pihak berseteru hanya bicara seperti ahli, bukan membuat buku teks. Kamu pasti kepingin kan polemik tak lagi terulang, Makanya belajarlah hingga mahir membuat TKS. Agar Sejarah perjalanan bangsa Indonesia terekam dengan baik dan enak dibaca! Meski disebut teks cerita, ada beberapa unsur-unsur penting enggak boleh kamu lakukan saat menyusun TKS. Apa saja larangan itu? Langsung saja kita lihat hal-hal yang nggak boleh kamu lakuin saat membuat teks cerita sejarah 1. Bukan Cerita Fiksi Kamu harus tahu Quipperian bahwa menulis teks sejarah sangat berbeda dengan menulis cerita fiksi. Menulis cerita sejarah tentu bahan bakunya adalah fakta sejarah. Kamu harus menggunakan sumber autoritatif untuk menulis teks sejarah. Kamu tentu boleh menggunakan beragam struktur cerita maupun gaya tersendiri, namun fakta sejarah, sumber sejarah juga harus ada. Bila sumber sejara tidak ada, sama saja kalian mengarang cerita. Membuat cerita fiksi. Jadi, kalian harus jujur melihat fakta peristiwa sejarah dan mencertikannya secara detil dan enak dibaca. Ingat, jangan mengkhayal atau mengarang sejarah! 2. Jangan Anakronis Anakronis maksudnya adalah berbeda tanggal dan peristiwa. Jadi, misalnya peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia terjadi pada 17 Agustus 1945, tapi kamu malah menulis di tanggal, bulan, atau tahun berbeda. Ketika kalian menulis teks sejarah. Periodesasi peristiwa harus jelas. Kapan terjadinya, apa, di mana, siapa pelakunya, bagaimana, dan mengapa? Nah, selain secara penulisan, sumber pun tak boleh anakronis. Misalnya kalian menulis sejarah Perang Jawa. Tentu kalian tak bisa menggunakan sumber koran-koran pada masa revolusi 1945. Mengapa? Sebab Perang Jawa berlangsung pada 1825-1830, sementara koran-koran pada masa revolusi terjadi pada 1945. Tentu enggak nyambung sih guys. Lalu apa pentingnya enggak boleh anakronis? Pertama, tentu kesahihan penulisan teks akan sangat baik, kedua tentu pembaca tidak akan merasa aneh karena periode waktu runut. 3. Tak Boleh Terpaku Pada Satu Sumber Nah, hal ini juga ga kalah penting Quipperian. Kalian jangan hanya berpegang pada satu sumber. Sebab sumber Sejarah harus dikritisi. Mengapa? Gampangnya gini guys. Enggak usah jauh jauh deh. Kita ambil aja kejadian terkini. Misalnya, terjadi kasus kecelakaan lalu lintas. Saksi 1 melihat truk menabrak mobil sedan karena menghindari bus yang rem mendadak. Sementara Saksi 2 melihat bus tidak rem mendadak, tapi sopir mengendarai truk secar ugal-ugalan sehingga menabrak mobil. Saksi 3 berkata truk menabrak mobil sedan karena menghindari orang menyebrang. Kalau kejadian di atas hendak kamu tulis sebagai fakta tulisan tentu tak bisa satu sumber saja kamu gunakan. Kamu tentu akan tersesat kalau hanya berpegang pada satu sumber. Penelitian komprehensif tentang kecelakaan itu akan membantumu mengungkap kasus kecelakaan tersebut. Sama seperti itu guys. Jadi kalian enggak bisa menggunakan satu sumber. Karena peristiwa sejarah pun memiliki beragam perspektif. Misalnya sejarah Malari atau 15 Januari. Kamu harus menggunakan sumber resmi pemerintah, media massa, dan kesaksian para mahasiswa. Jadi ketika membuat teks cerita sejarah, kamu harus komprehensif alias komplit. 4. Hindari Asumsi Sepihak Asumsimu enggak boleh muncul lho Quipperian. Bila kamu menggunakan asumsi untuk membuat tulisan teks cerita sejarah sama saja kamu mengarang atau mengarahkan peristiwa sejarah sesuai keinginanmu. Misalnya kamu hendak menulis sejarah kematian Kurt Cobain. Di awal penelusuran sumber kamu sudah punya asumsi kalau pentolan band Nirvana itu dibunuh sementara satu pun sumber belum kamu peroleh. Bila asumsimu mendahului penelusuran sumber, maka kerja penelitianmu akan terkotak-kotak. Sumber-sumber penting namun tidak mendukung asumsimu akan kamu tolak mentah-mentah. Itu jelas berbahaya bagi pengungkapan sejarah guys! Plis jangan menggunakan asumsi ketika membuat teks cerita sejarah. 5. Tidak Boleh Salah Tulis Ya, hal ini sebenarnya berlaku umum pada setiap penulisan. Enggak hanya penulisan teks sejarah aja sih. Tapi menjadi penting karena berkaitan dengan warisan informasi untuk generasi seterusnya. Misalnya, kamu salah menulis nama tokoh pada salah satu persitiwa. Pada Perang Jawa kamu sebut Imam Bonjol menjadi tokoh pelawan Belanda. Tentu saja kalau tulisanmu dipercaya sebagai sumber kebenaran secara turun menurun maka beberapa generasi akan terkecoh. Hal lainnya dan paling tragis adalah bisa memicu perselisihan. Bila kamu teledor menulis tokoh si anu sebagai pemberontak, sementara tokoh si itu sebagai pahlawan maka kamu secara tidak langsung membuat klaim. Bila anggota keluarga si anu merasa tersinggung maka kamu bisa kena masalah. Penulisan sejarah secara hitam-putih seperti itu tentu akan menguras perdebatan karena peristiwa sejarah tak selalu soal menang-kalah, pemberontak-pahlawan, tapi selalu ada gradasi. Misalnya, pelukis Raden Saleh enggak selalu dianggap sebagai anak Belanda. Enggak berpihak pada bangsa. Ketika peneliti mulai menelusur karya lukisnya, di situ baru terlihat simbol-simbol perlawanan terhadap Belanda. Well guys, begitulah hal-hal yang tidak boleh kamu lakukan ketika membuat teks cerita sejarah. Kamu harus selalu berpegang teguh pada prinsip di atas untuk menulis teks cerita sejarah. Jangan sampai teledor dan asal-asalan. Kamu enggak mau kan generasi setelahmu menanggung beban sejarah. Historia Vitae Magistra! Penulis Rahmat Ali

Satuhal yang sangat penting dalam teks cerita sejarah adalah peristiwa sejarah harus disesuaikan dengan kisah nyata. semoga membantu

Menentukantema sebagai pokok pikiran teks cerita sejarah. Tentunya harus memahami secara keseluruhan tentang apa yang diceritakan. Penulis bisa membuat pola alur maju, mundur, atau maju mundur disesuaikan dengan cerita. Menyunting teks cerita sejarah yang selesai dibuat. Kegiatan ini sebagai bentuk akhir dalam menulis teks cerita sejarah

Berbagaikumpulan sejarah terlengkap di seluruh dunia - Suatu hari di Bulan Maret 1946, dalam waktu tujuh jam, sekitar 200.000 penduduk mengukir sejarah dengan membakar rumah dan harta benda mereka, meninggalkan kota menuju pegunungan di selatan. Beberapa tahun kemudian, lagu "Halo Halo Bandung" ditulis untuk melambangkan emosi mereka, seiring janji akan kembali ke kota tercinta, yang
PengertianTeks Cerita Sejarah. Teks cerita sejarah adalah teks yang didalamnya menjelaskan dan menceritakan tentang fakta dan kejadian masa lalu yang menjadi latar belakang terjadinya sesuatu yang mempunyai nilai sejarah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sejarah adalah kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lalu.
D5CS.
  • 7mzky1odcm.pages.dev/323
  • 7mzky1odcm.pages.dev/357
  • 7mzky1odcm.pages.dev/83
  • 7mzky1odcm.pages.dev/31
  • 7mzky1odcm.pages.dev/382
  • 7mzky1odcm.pages.dev/344
  • 7mzky1odcm.pages.dev/333
  • 7mzky1odcm.pages.dev/180
  • 7mzky1odcm.pages.dev/388
  • teks cerita sejarah harus disesuaikan dengan