Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Peran pemuda dalam setiap episode sejarah kehidupan suatu bangsa telah terbukti nyata. Sejarah telah mencatat dengan tinta emas peran pemuda dalam proses perubahan suatu bangsa. Bukan hanya sejarah bangsa modern namun bangsa-bangsa atau kaum terdahulu pun tidak terlepas dari kontribusi pemuda di Yusuf Al-Qardhawi seorang ulama besar Indonesia berkata,"Apabila ingin melihat suatu negara di masa depan, maka lihatlah pemudanya hari ini." Hal ini menunjukkan bahwa generasi muda memiliki peranan besar dan penting bagi suatu bangsa. Terlebih di masa yang akan datang, kenapa? Karena generasi mudalah yang kelak akan menjadi pemimpin, yang akan meneruskan estafet sejarah kehidupan menggantikan para pemimpin yang telah menjadi tidak disangsikan lagi, begitu banyak peran pemuda bagi bangsa ini, bahkan bagi dunia. Sejarah telah mencatat, bagaiamana Sutan Syahrir berperan besar dalam sejarah kemerdakaan bangsa Indonesia. Bagaimana Mark Zukerberg, Lary Page dan Sergey Brein yang begitu memiliki peranan besar dalam merubah peradaban dunia. Atau kisah pemuda Ibrahim yang berani memberontak dan bertindak revolusioner untuk memperbaiki tatanan sistem masyarakat yang sudah rusak. Kisah Ash-habul Kahfi para pemuda penghuni gua adalah bukti nyata bahwa pemuda selalu punya peran dalam merubah kondisi suatu bangsa yang tertindas oleh kesewenang-wenangan penguasa. Selain itu, para nabi dan rasul adalah contoh teladan peran pemuda dalam merubah suatu bangsa. Seperti yang dikatakan Michael H. Hart seorang penulis Barat terkenal, dalam bukunya "The 100 a Ranking of The Most Influential Persons in History" menuliskan bahwa Nabi Muhammad sebagai pemimpin yang paling berpengaruh di dunia. Lantas pertanyaannya, generasi muda seperti apa yang ideal menjadi pemimpin masa depan? Apakah semua anak yang disebut muda berdasarkan usia, seperti yang tertera dalam UU No. 40 tahun 2009 tentang kepemudaan, bahwa pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 sampai 30 tahun. Apakah hanya berdasarkan usia saja, atau ada penialain lain yang lebih signifikan dalam menunjukkan kriteria pemuda ideal untuk pemimpin bangsa di masa depan. Karena secara psikologis, usia 16-30 tahun adalah masa transisi seseorang dari kanak-kanak menuju kedewasaan. Di mana sedang dalam pencarian jati diri, mengeksplor, dan mencari bekal yang berkualitas demi kehidupan di masa depan. Selain itu pemuda juga memiliki sifat kritis atas hal-hal yang mereka temukan belum baik, karena sifat mereka yang peka dan revolusioner. Dengan segala kelebihan yang dimiliki pemuda inilah yang menyebabkan pemuda menjadi harapan suatu bangsa agar menjadi bangsa yang lebih baik di masa yang akan datang. Namun, sebagai manusia biasa, pemuda tetap memiliki sisi negatif. Misalnya, dari segi emosional, pemuda sangat berapi-api dan ingin mencoba sesuatu hal yang baru tanpa takut akan risiko sehingga mereka perlu dukungan dan arahan yang benar dari orang tua dan lingkungan hal tersebut, tentu didapat bahwa pemuda yang berkualitas, pemuda yang memiliki daya saing adalah harapan besar untuk masa depan yang lebih baik. Pemuda yang memiliki pendidikan berkualitas dan mempunyai jiwa leadership. Karena menjadi pemimpin bukanlah suatu hal yang mudah. Harus mampu memaksimalkan kemampuan, sikap, naluri dan ciri-ciri kepribadiannya sehingga mampu mendorong orang-orang yang dipimpinnya untuk dapat saling bekerja sama mencapai satu menjadikan pemuda ideal menjadi pemimpin yang berkualitas di masa depan, tentu diperlukan penunjang yang baik. Seperti pendidikan yang mumpuni, juga aksesnya sehingga pemuda memiliki bekal yang cukup untuk membentuk karakter pemimpin yang sayangnya, untuk mencapai akses pendidikan yang dibutuhkan, terkadang masih menjadi kendala bagi beberapa kalangan. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari akses, fasilitas hingga permasalahan ekonomi. Terlebih untuk wilayah terpencil dan kalangan ekonomi rata-rata ke bawah. Di tengah pelik pendidikan, justru disinilah Tanoto Foundation hadir, menjadi secercah mata air, memberikan akses pendidikan dalam bentuk beasiswa. "Tanoto Foundation tidak hanya memberikan dukungan keuangan, namun juga menyiapkan penerima beasiswa agar siap menjadi menjadi pemimpin masa depan Indonesia. Tanoto Foundation juga terus berkomitmen dalam mendukung pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan dan memajukan pendidikan Indonesia sebagai salah satu bagian penting dari upaya tersebut," tegas Anderson Tanoto, Anggota Dewan Pembina Tanoto berperan aktif dalam pengembangan pendidikan di Indonesia, memberikan beasiswa secara sistematis kepada peserta didik yang benar-benar berkualitas. Sehingga ke depan diharapkan lahir generasi muda yang memiliki daya saing, dan menjadi pemimpin yang acara tahunan Tanoto Scholars Gathering yang mengusung tema "Learn and Lead." Dari tema ini terlihat Tanoto Foundation ingin memberikan pemahaman pada generasi muda agar dapat menggunakan berbagai kesempatan untuk terus belajar dan senantiasa mengembangkan kemampuan untuk menjadi pemimpin yang baik. 1 2 Lihat Humaniora Selengkapnya
Kegiatan ini mengangkat tema "Kamilah Pemimpin Masa Depan" diselenggarakan secara bertahap di 43 kota di seluruh Indonesia," katanya. Ia mengatakan melalui acara tersebut para pelajar setingkat SMA sederajat diajak untuk menyadari kedudukan, peran dan tanggungjawabnya sebagai insan dan generasi penerus bangsa.Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam pernah mengingatkan kepada kita semua, agar kita memanfaatkan lima perkara sebelum datangnya lima perkara lainnya. Salah satunya adalah memanfaatkan masa muda, sebelum datangnya masa tua. Dalam pepatah bahasa arab lainnya disebutkan شَبَابُ الْيَوْمِ رِجَالُ الْغَدِ Pemuda di hari ini, adalah pemimpin di masa yang akan datang ===== Berangkat dari hadits di atas, Yayasan Assunnah Cirebon berusaha untuk memberikan sumbangsih dan peran kepada umat, dalam rangka memanfaatkan masa muda yang penuh semangat. Khususnya kepada para pelajar yang hendak meneruskan pendidikan di tingkat tinggi, saat ini Yayasan Assunnah Cirebon telah membuka jenjang pendidikan Ma’had Aly setingkat S1. Hanya saja, saat ini keberadaan infrastruktur untuk jenjang Ma’had Aly masih terbatas dan sederhana. Karenanya, untuk memberikan manfaat lebih kepada para pemuda penuntut ilmu, kami berencana untuk mengembangkan infrastruktur pendukung tersebut. Bantu kami memberikan pelayanan kepada para pemuda calon pemimpin masa depan. Dibutuhkan kurang lebih Rp 3,7 Milyar untuk pembangunan kelas dan asrama tiga lantai. Luas bangunan direncanakan seluas 966 meter persegi. Bagi yg ingin berpartisipasi, silahkan investasi akhirannya bisa disalurkan lewat rek BSI 2001111337 Ma’had Aly Assunnah Cirebon kode Bank 451. Untuk konfirmasi bisa melalui atau Syukron, Jazakumullahu khairan. Semoga Allah memberikan balasan kebaikan dan keberkahan yang melimpah.
Remajacalon pemimpin PMI masa depan. Tujuan pembinaan dan pengembangan PMI masa depan: 1. Penguatan kualitas remaja dan pembentukan karakter. 2. Anggota PMR sebagai contoh dalam berperilaku hidup sehat bagi teman sebaya. 3. Anggota PMR dapat memberikan motivasi bagi teman sebaya untuk berperilaku hidup sehat.
MENTERI Pendidikan dan Kebudayaan Muhajir Effendi mengajak para pelajar memposisikan diri sebagai calon-calon pemimpin masa depan. Sebagai calon pemimpin masa depan, katanya, para pelajar harus tekun belajar termasuk mengikuti berbagai kegiatan yang mendukung. Hal itu disampaikan di depan 540 pelajar dan 60 guru pembimbing yang mengikuti Kawah Kememimpinan Pelajar di Kaliurang, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa 23/10 malam. "Students today, leaders tomorrow," katanya. Baca juga Persaingan SBMPTN 2019 Ketat Menurut Menteri, para pelajar yang terpilih menjadi peserta kegiatan ini harus berbangga dan memanfaatkan kesempatan untuk mengikuti berbagai pelatihan dengan baik. "Kamu semua harus bangga, karena telah terpilih mengikuti kegiatan Kawah Kepemimpinan Pelajar," jelasnya. Dikatakan, melalui kegiatan ini diharapkan para pelajar ini nantinya akan mampu mengembangkan diri dan secara berjenjang hingga tingkat pendidikan yang lebih tinggi. "Dari situ diharapkan mulai terlihat calon-calon pemimpin di kalangan para pelajar," kata Menteri. Para pelajar dan guru pembimbing yang mengikuti latihan kali ini. berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Pada kesempatan itu, Mendikbud menyaksikan pementasan berbagai bentuk kesenian yang ditampilkan para pelajar. Bahkan, Mendikbud juga menyempatkan diri menghibur para peserta dengan membawakan lagu berjudul Kereta Malam yang diiringi band pelajar. OL-2 DONASIRAMADHAN TERBAIK Previous Next Rumah Kepemimpinan adalah institusi milik bangsa yang mengelola dana Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf dari masyarakat dalam rangka mempersiapkan calon-calon pemimpin masa depan. " Inkubator Pemimpin Indonesia " Program Rumah Kepemimpinan Beasiswa Pemimpin Indonesia Membina 320 Mahasiswa Aktif Berprestasi dari berbagai wilayah di Indonesia Pemberdayaan Kepemimpinan Publik setidaknya harus memiliki tiga hal utama yakni, Gagasan/ Ide, Narasi atau Diksi dan Aksi atau Implementasi. Hal tersebut juga sering diungkapkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan. Dari serangkaian hal tersebut, kepemimpinan yang ideal sudah semestinya memiliki gaya komunikasi yang baik agar gagasan yang dimiliki bisa dipahami oleh bawahan, masyarakat dan atau elemen yang memiliki kepentingan di dalamnya. Hal ini guna menghindari kesalahpahaman dalam proses implementasi gagasan. Seringkali ketika gagasan itu diterapkan, beragam kontroversi muncul dari banyak pihak dikarenakan kurangnya komunikasi atau gaya komunikasi yang kurang baik. Hal ini juga sejalan dengan teori yang diungkapkan oleh Eisenberg 2010 yang mengatakan beberapa hambatan yang menjadi masalah dalam komunikasi, salah satunya adalah hambatan bahasa. Inilah yang menjadi dasar pentingnya komunikasi dalam sebuah organisasi baik berskala kecil terlebih dalam skala yang lebih materi Public Speaking pada LDK OSIS, MPK & ROHIS SMAN1 Kep. Pongok oleh Haiyudi, hal di atas, SMAN 1 Kepulauan Pongok mengadakan pembelakan bagi Kepengurusan OSIS, MPK dan ROHIS. Dalam sesi khusus, Penulis Haiyudi, S,Pd., M,Ed diminta untuk menyampaikan materi terkait Public Speaking yang tentu saja berkaitan erat dengan komunikasi publik di berbagai kalangan. Hal ini menjadi penting untuk dimiliki dan diketahui oleh para generasi yang saat ini menjadi calon penerus untuk masa depan. Antara kepemimpinan dan public speaking memiliki keterikatan yang tidak bisa Speaking secara khusus bisa diartikan sebagai kemampuan untuk berkomunikasi secara lisan di depan sekelompok orang untuk menyampaikan informasi. Lebih lanjut, Public Speaking bisa digunakan untuk berbagai macam tujuan, bisa untuk mempengaruhi, atau untuk menghibur. Namun demikian, disayangkan bahwa permasalahan Public Speaking bagi siswa sudah menjadi rahasia umum. Beberapa penelitian terbaru mengungkapkan setidaknya lebih dari enam puluh persen siswa merasa takut untuk berbicara di depan umum. Marinho & Ferreira 2017 mengungkapkan ada siswa merasa takut untuk berhadapan dengan khalayak. Tentu hal ini menjadi suatu urusan yang harus ditangan sejak usia dengan hal diatas, tidak perlu terlalu banyak mengetahui apa dan mengapa Public Speaking itu penting, melainkan bagaimana cara menyelesaikan masalah yang ada di depan mata saat ini. Beberapa hal terkait menyiasati dan berani untuk berbicara di depan umum yang disampaikan oleh penulis seperti, apa saya yang perlu diketahui sebelum berbicara di depan khalayak ramai dan bagaimana menghadapi Panic Attack terutama bagi para tiga hal yang harus diketahui terebih dahulu sebelum melakukan Public Speaking. Pertama harus mengetahui materi, topik atau pembahasan. Pastikan kita memiliki cukup informasi terkait dengan topik yang akan kita angkat. Hal ini tentu akan berkaitan dengan persiapan materi agar tidak mengalami Blank atau Panic Attack. Dengan menguasai materi, kita akan mengatahui bagaimana harus bersikap. Berbagai improvisasi bisa dilakukan jika terjadi kekosongan di tengah itu, penting juga untuk mengetahui ruangan atau lingkungan sekitar. Sebelum berbicara, pastikan mengetahui apakah acara yang akan diadakan akan berada dalam ruangan tertutup indoor atau ruang terbuka outdoor. Namun, bisa juga acara tersebut dalam jaringan Daring dengan menggunakan berbagai platform. Hal ini masih terkait dengan persiapan baik fisik maupun non-fisik. Selain itu, dengan mengetahui ruangan dan lingkungan sekitar, kita akan bisa menentukan arah dan laju sebuah acara. Sebagai contoh, jika ruangan terbuka, maka akan memungkin banyak gangguan dari luar yang mengalihkan pandangan atau perhatian audiensi, maka sebagai pembicara, kita sudah seharusnya mengetahui bagaimana cara menarik kembali perhatian audiensi tersebut. Hal tersebut tentu akan berbeda jika dilakukan dalam ruangan, terlebih jika ruangannya kecil. Perhatian audiensi dipastikan akan banyak terfokus pada pembicara sehingga harus mempersiapkan mental yang lebih juga. Tidak ada mana yang lebih baik, Indoor dan Outdoor sama-sama memiliki kekurangan dan ketiga, yang harus diketahui adalah audiensi atau peserta yang ada dalam ruangan tersebut. Selain mengetahui kedua hal diatas materi/ topik dan ruangan, mengidentifikasi peserta yang hadir sangat dibutuhkan. Hal ini bertujuan untuk menentukan banyak hal, salah satunya adalah untuk mempersiapkan materi dan bahasa. Bahasa yang digunakan harus sesuai dengan tingkat kesepadanan dengan peserta. Sebagai contoh, apabila peserta yang ada di ruangan tersebut merupakan pelajar, maka pastikan bahasa yang digunakan disesuaikan. Pun juga berbeda jika peserta yang hadir merupakan petani atau nelayan, maka bahasa yang digunakan tidak perlu tinggu, selama itu bisa dipahami dan dimengerti. Setidaknya tiga hal tersebut harus diketahui sebelum berbicara di depan demikian, tentu saja tidak cukup hanya sampai disana, seorang Public Speaker juga harus mempersiapkan berbagai kemungkinan yang terjadi, terlebih bagi pemula. Kendala yang sering muncul dan dialami oleh Public Speaker pemula adalah Panic Attack atau serangan panik yang muncul tiba-tiba. Menurut Zarefsky 1995 setidaknya ada beberapa hal yang menjadi penyebab seringnya serangan panik muncul. Kurang percaya diri karena menjadi pusat perhatian merupakan hal utama yang sering menjadi faktor tersebut. Selain itu, panik juga sering muncul karena trauma masa lalu, permasalahan tidak siap tampil. Namun disini, penulis menambahkan bahwa serangan panik juga kadang muncul karena permasalahan bahasa. Permasalahan bahasa seringkali muncul karena beum fasihnya berbahasa atau kuatnya pengaruh bahasa dari gejala tersebut, Zarefsky 1995 juga menyampaikan beberapa tricks untuk menghindari Panic Attack. Yang harus dilakukan pertama kali, pastikan kita menguasai materi, ruangan dan audiensi. Setelah itu, bisa menggunakan alat bantu untuk visualisasi guna menguatkan fokus dan tidak lupa materi. Selain itu, mencoba untuk menggerakkan beberapa bagian badan juga memiliki pengaruh penting seperti jalan-jalan ke tengah peserta jika acaranya bukan acara yang formal. Selanjutnya, berbicaralah dengan lantang dan jelas. Pastikan artikulasi dan intonasi berbicara kita terdengar dengan jelas. Hal ini guna menarik daya perhatian peserta. Dengan begitu, kita akan lebih enjoy dalam melakukan presentasi. Yang terakhir, Public Speaker juga harus menyiapkan humor-humor yang relevan ketika berbicara. Namun lagi, kita harus tetap membedakan program formal atau non-formal. Hal ini bertujuan untuk memecah kebosanan di tengah presentasi yang kadang terlalu lama dan itulah beberapa hal yang penulis sampaikan. Hal ini guna meningkatkan minat dan kepercayaan diri para peserta. Sebagai calon pemimpin masa depan, selain memiliki gagasan yang cemerlang, komunikasi yang mumpuni juga menjadi syarat wajib bagi mereka. Dari sekelumit hal diatas, penulis berharap dapat menjadi batu pijakan agar angka siswa yang mengutarakan ketakutan terhadap Public Speaking dapat turun drastic. Para pelajar dapat berdiri tegak dan mengutarakan pendapat dengan percaya diri. Selain itu, beberapa komponen pendukung seperti suara vocal, intonasi serta yang berkaitan dengan bahasa juga dapat menjadi pertimbangan khusus untuk selalu dikembangkan. Dengan memiliki komunikasi yang baik, kepemimpinan akan terasa lebih santun. Hal itu pernah disampaikan oleh Gubernus DKI Jakarta juga dalam suatu wawancara beberapa tahun silam. Penulis sangat setuju dengan apa yang beliau sampaikan. Sebab jika tidak semua gagasan bisa diterima dengan mudah, namun dengan didukung kemampuan komunikasi yang baik, maka setidaknya informasi yang disampaikan bisa diserap dengan baik. Oleh karena itu, pembekalan kemampuan berbicara di depan umum sangat penting untuk dilakukan tidak hanya untuk SMA N 1 Kepulauan Pongok, melainkan bagi semua kalangan, terutama pelajar dan toto bersama peserta pelatihan LDK SMAN 1 Kep. Pongok bersama Pembicara dan Pembina OSISDisclaimer Tulisan ini merupakan refleksi dari materi yang penulis sampaikan dalam acara Pembekalan Pengusus OSIS, MPK dan ROHIS di SMAN 1 Kepulauan Pongok pada Sabtu, 12 Februari 2022 yang oleh Haiyudi, Dalamperubahan sikapun seorang remaja akan menjadi labil, tidak terkontrol, bingung, mencari kesenangan, emosi tidak terkontrol, dll. Tak hanya itu remaja juga kerap di kaitkan dengan penetunan masa depan seorang, dimana pada masa ini mereaka akan lebih terbuka pikirannya serta belajar untuk menjadi lebih mandiri. p1S5.