– Berikut adalah solusi menurut Buya Yahya ketika istri ingin berhenti bekerja tapi takut rezeki dalam rumah tangga berkurang. Sebagai orang muslim tentu tidak asing lagi mendengar pernyataan jodoh, rezeki, dan mati ada di tangan tuhan. Namun, pernyataan tersebut tak lantas membuat setiap orang muslim hanya berpangku tangan tanpa berusaha. Baca Juga Dosakah Suami Nganggur dan Istri yang Kerja Cari Nafkah? Simak Penjelasan Buya Syakur Yasmin Setiap orang ingin berusaha agar hidupnya layak dan tercukupi, terutama ketika sudah berumah tangga. Dalam rumah tangga, tugas utama laki-laki adalah bekerja dan memberi nafkah. Namun bagaimana jika rezeki laki-laki sebagai kepala rumah tangga dirasa kurang, hingga istrinya ikut bekerja dan takut untuk berhenti kerja karena merasa penghasilan suami tidak cukup? Dalam suatu kesempatan, ada salah satu jamaah yang bertanya kepada Buya Yahya. Baca Juga 5 Cara Praktis Merawat Tanaman Hias Aglonema, Nomor 3 Tidak Boleh Dilewatkan
Akuterdengar suara Pak Long. Kesian orang tua tu. Sekejap kesana, sekejap ke sini. Tak menang tangan dibuatnya. Pak Long kata pengantin lelaki akan sampai sekejap lagi untuk majlis akad nikah. Maka lauk pauk perlulah disiapkan pagi itu untuk menjamu keluarga pihak lelaki. Aku menguap sambil mengerling jam di tangan. Sudah hampir pukul 12.
Sebagian dari kita mungkin pernah ditegur oleh orang tua, “Jangan duduk depan pintu!” Atau, “Jangan tidur abis subuh!” Biasanya, kita spontan bertanya, “Kenapa?” Mereka cukup menjawab, “Pamali.” Istilah “pamali” biasanya dipakai orang tua dahulu, terutama di daerah Sunda, untuk menegur seseorang yang melakukan pantangan. Setelah ditelusui, ternyata beberapa hal yang dilarang dan disebut “pamali” tersebut sebagian dilarang oleh para ulama, malahan ada juga yang memiliki landasan dalil dari Rasulullah saw. Salah satunya disebutkan oleh az-Zarnuji dalam Kitab Ta’lim al-Muta’allim. Lihat az-Zarnuji, Ta’lim al-Muta’allim, halaman 43-44. Bahkan, secara lengkap, Syekh az-Zarnuji menyebutkan rahasia mengapa seseorang dilarang duduk depan pintu atau tidur setelah subuh. Di antaranya adalah karena menjadi sebab kefakiran dan penghalang rezeki. Selain dua larangan itu, az-Zarnuji juga memaparkan sebab-sebab lainnya. Sedikitnya ada 35 sebab yang mewarisi kefikiran dan terhalangnya rezeki seseorang, yaitu 1. Akibat perbuatan dosa, terutama dosa berbohong; 2. Terlalu banyak tidur, terutama setelah subuh; 3. Tidur sambil telanjang; 4. Buang air kecil dalam keadaan telanjang; 5. Makan dalam keadaan junub; 6. Makan sambil berbaring; 7. Mengabaikan makanan yang terjatuh di meja makan; 8. Membakar kulit bawang putih atau bawang merah; 9. Menyapu rumah dengan kain; 10. Menyapu rumah di malam hari; 11. Menyapu sampah tidak langsung dibuang; 12. Berjalan mendahului orang yang lebih tua tanpa permisi; 13. Memanggil orang tua dengan namanya; 14. Menyela-nyela gigi dengan kayu kasar; 15. Membasuh tangan dengan tanah atau debu; 16. Duduk di tangga; 17. Bersandar pada salah satu tiang pintu; 18. Berwudhu di tempat peristirahatan; 19. Menjahit baju yang sedang dipakai; 20. Mengeringkan wajah dengan baju; 21. Membiarkan sarang laba-laba di rumah; 22. Melalaikan shalat; 21. Tergesa-gesa keluar masjid setelah shalat subuh; 24. Terlalu pagi berangkat ke pasar dan tidak buru-buru pulang darinya; 25. Membeli bubuk roti atau makanan dari orang fakir; 26. Mendoakan buruk kepada anak; 27. Membiarkan wadah makanan tidak ditutup; 28. Mematikan lilin atau lampu dengan tiupan nafas; 29. Menulis dengan alat tulis yang sudah rusak; 30. Menyisir dengan sisir yang rusak; 31. Tidak mendoakan kebaikan untuk kedua orang tua; 32. Mengenakan serban sambil duduk; 33. Mengenakan celana sambil berdiri; 34. Bersikap kikir; 35. Cepat bosan, berlebihan, bemalas-malasan, dan bersikap lelet dalam mengerjakan sesuatu. Itulah beberapa hal yang mewarisi kefakiran dan sulitnya rezeki. Meski demikian, semua yang disampaikan di atas adalah ikhtiar. Yang menentukan segalanya adalah Allah. Maka maksimalkanlah ikhtiar, baik ikhtiar doa maupun ikhtiar kerja. Semoga saja berkat menjalankan sebab-sebab ini, Allah memudahkan dan melancarkan rezeki kita semua. Wallahu alam. Ustadz Tatam Wijaya, alumnus Pondok Pesantren Raudhatul Hafizhiyyah Sukaraja-Sukabumi, Pengasuh Majelis Taklim “Syubbanul Muttaqin” Sukanagara-Cianjur, Jawa Barat.
Pembacayang dirahmati Allah, jangan lewatkan pula pembahasan kami di rubrik-rubrik lainnya yang tak kalah menariknya. (tidak takut). Di antaranya adalah al-Khazin, Abu Ubaidah dan al-Farra
Kata kata lancarkan rezeki – Dalam meniti usaha tentu kita selalu mengharapkan kelancaran rezeki. Doa yang dipanjatkan pasti tertuju pada meminta dilancarkan rezekinya. Motivasi juga diri Anda dengan kata kata rezeki berikut ini. Ada banyak sekali doa dan bacaan lainnya yang bisa kita panjatkan untuk meminta kepada Allah supaya rezeki terus mengalir deras. Rasulullah pun tak pernah lupa untuk berdoa dan meminta kepada Allah ketika hendak dan sedang berdagang. Maka kita sebagai umatnya patut untuk mencontoh apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Selain doa yang bisa kita panjatkan, perlu juga kata kata lancarkan rezeki untuk memberikan semangat pada diri kita dalam mencari rezeki. Karena bagaimana pun semangat diri dan motivasi sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Artikel ini akan menyajikan beragam kata kata lancarkan rezeki yang bisa memompa semangat untuk mencari rezeki hari ini, esok, dan nanti. Kata Kata Lancarkan Rezeki yang Terkandung dalam Surat Al-AnkabutKata Kata Lancarkan Rezeki Takutlah jika Tidak BerkahKata Kata Rezeki Itu Milik AllahKata Bijak Tentang Rezeki dan Perlunya BersyukurAllah Menjanjikan Rezeki dalam Surat Al-Isra Yuk, Subscribe Sekarang Juga!Sabar adalah Rezeki yang Lebih BaikKata Kata Lancarkan Rezeki dalam Surat At-TalaqJangan Tempatkan Kekayaan di Hatimu!Related posts Kata Kata Lancarkan Rezeki yang Terkandung dalam Surat Al-Ankabut Sumber “Dan berapa banyak binatang yang tidak dapat membawa mengurus rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan juga kepadamu, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” Al-Ankabut 60. Potongan ayat di atas menjelaskan bahwasanya rezeki yang akan kita terima sudah diatur oleh Allah, dan sudah dipastikan setiap makhluk akan mendapatkan rezeki. Di dalam ayat tersebut menjelaskan bahwa binatang saja sudah diatur rezekinya oleh Allah, maka manusia yang derajatnya lebih tinggi pasti lebih dipersiapkan daripada binatang. Jadi jangan takut tidak akan mendapat rezeki, karena Allah sudah mengaturnya dan berjanji di dalam Al-Quran. Kata Kata Lancarkan Rezeki Takutlah jika Tidak Berkah Sumber “Jangan Takut tidak punya rezeki, takutlah jika tidak berkah, takutlah kalau tidak punya sabar, dan takutnya jika tidak punya rasa syukur.” Kalimat di atas adalah peringatan bagi kita semua bahwa rezeki sudah pasti datang, jangan takut. Namun takutlah jika rezeki yang kita dapatkan tidak berkah dan kita tidak bisa mensyukurinya. Allah pun tidak akan menambah nikmat dan rezeki kita jika kita tidak pandai bersyukur. Maka bersyukurlah dengan apa yang kita dapatkan hari ini. Kata Kata Rezeki Itu Milik Allah Sumber “Rezeki itu adalah milik Allah, semakin kita ikhlas memberi kepada orang lain, Insha Allah Allah mudahkan rezeki kita.” Bersedekah adalah jalan menuju kekayaan, kalimat itu mengajarkan bahwa rezeki yang kita miliki hanyalah titipan dari Allah. Jadi wajib bagi kita untuk saling memberi dan bersedekah, karena Allah pun akan menambah rezeki kita jika kita banyak bersedekah. Kata Bijak Tentang Rezeki dan Perlunya Bersyukur Sumber “Rezeki yang disyukuri akan terasa lapang, rezeki yang dikufuri akan terasa kurang.” Kata bijak tentang rezeki tersebut bermakna bahwa begitu pentingnya untuk mensyukuri apa yang diberikan oleh Allah. Karena setiap kali bersyukur, maka akan terasa cukup dan berkah. Namun jika tidak bersyukur maka Allah pun akan memberikan perasaan tidak pernah cukup dalam diri kita. Allah Menjanjikan Rezeki dalam Surat Al-Isra Sumber “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut ditimpa kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah perbuatan dosa besar.” Al-Isra 31. Ini adalah peringatan bahwa jangan sampai karena takut akan kemiskinan kita rela membunuh anak-anak kita. Allah berjanji akan memberikan rezeki kepada kita, maka kita jangan pernah takut untuk tidak mendapatkan rezeki. Yuk, Subscribe Sekarang Juga! Sebab Allah adalah maha pengasih dan maha pemberi. Sabar adalah Rezeki yang Lebih Baik Sumber “Aku sudah melihat segala bentuk rezeki, tapi tidak aku temukan rezeki yang lebih baik daripada kesabaran.” Kalimat di atas adalah kalimat yang diucapkan oleh Umar bin Khattab. Sayyidina Umar menjelaskan kesabaran adalah rezeki yang paling baik dari segala bentuk rezeki lainnya. Maka dalam diri kita pun perlu adanya sifat sabar, karena dari sabar, maka Allah akan membuka pintu rezeki. Kata Kata Lancarkan Rezeki dalam Surat At-Talaq Sumber “Dan Allah akan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi segala sesuatu.” At-Talaq 3 Inilah salah satu bentuk keajaiban yang Allah tunjukkan kepada hambanya. Allah selalu memberi kejutan bagi hambanya yang tawakal dan sabar. Rezeki yang diharapkan namun tak kunjung datang tetap harus disikapi dengan sabar. karena Allah akan mendatangkan rezeki dari arah yang tidak kita sangka. Jangan Tempatkan Kekayaan di Hatimu! Sumber “Kekayaan harus dilihat seperti toilet karena kamu membutuhkannya dan menggunakannya bila perlu, tetap tidak ada tempat di hatimu.” Kalimat di atas oleh Ibn Taymiyyah diartikan bahwa rezeki dan kekayaan sebaiknya jangan sampai menjadi keutamaan di dalam hati. Perlu secukupnya dan gunakan secukupnya, jangan sampai kekayaan ada tempat di hati dan kita terjerumus dalam hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT. Itulah kata kata lancarkan rezeki yang bisa kita renungi. Semoga Allah selalu memberi kesabaran dan rezeki yang berlimpah pada kita. Aamiin. Kunjungi terus situs Blog Evermos untuk membaca kata-kata bijak lainnya agar nutrisi otak kita terpenuhi. Bagi Anda yang ingin berjualan tanpa modal, langsung saja bergabung menjadi reseller Evermos. Klik di sini untuk mendaftar. Related posts
Ayatini telah dijelaskan oleh Allah dalam firmannya yang berbunyi, هُوَ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ مِنْهُ اٰيٰتٌ مُّحْكَمٰتٌ هُنَّ اُمُّ الْكِتٰبِ وَاُخَرُ مُتَشٰبِهٰتٌ فَاَمَّا الَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُوْنَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاۤءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاۤءَ تَأْوِيْلِه Read More »
Rezeki kita sudah diatur dan sudah ditentukan. Kita tetap berikhtiar. Namun tetap ketentuan rezeki kita sudah ada yang mengatur. So, tak perlu khawatir akan rezeki. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ “Allah telah mencatat takdir setiap makhluk sebelum tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.” HR. Muslim no. 2653, dari Abdullah bin Amr bin Al Ash Dalam hadits lainnya disebutkan, إِنَّ أَوَّلَ مَا خَلَقَ اللَّهُ الْقَلَمَ فَقَالَ اكْتُبْ. فَقَالَ مَا أَكْتُبُ قَالَ اكْتُبِ الْقَدَرَ مَا كَانَ وَمَا هُوَ كَائِنٌ إِلَى الأَبَدِ “Sesungguhnya awal yang Allah ciptakan setelah arsy, air dan angin adalah qalam pena, kemudian Allah berfirman, “Tulislah”. Pena berkata, “Apa yang harus aku tulis”. Allah berfirman, “Tulislah takdir berbagai kejadian dan yang terjadi selamanya.” HR. Tirmidzi no. 2155. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih Ibnul Qayyim berkata, “Fokuskanlah pikiranmu untuk memikirkan apapun yang diperintahkan Allah kepadamu. Jangan menyibukkannya dengan rezeki yang sudah dijamin untukmu. Karena rezeki dan ajal adalah dua hal yang sudah dijamin, selama masih ada sisa ajal, rezeki pasti datang. Jika Allah -dengan hikmahNya- berkehendak menutup salah satu jalan rezekimu, Dia pasti –dengan rahmatNya- membukan jalan lain yang lebih bermanfaat bagimu. Renungkanlah keadaan janin, makanan datang kepadanya, berupa darah dari satu jalan, yaitu pusar. Lalu ketika dia keluar dari perut ibunya dan terputus jalan rezeki itu, Allah membuka untuknya DUA JALAN REZEKI yang lain [yakni dua puting susu ibunya], dan Allah mengalirkan untuknya di dua jalan itu; rezeki yang lebih baik dan lebih lezat dari rezeki yang pertama, itulah rezeki susu murni yang lezat. Lalu ketika masa menyusui habis, dan terputus dua jalan rezeki itu dengan sapihan, Allah membuka EMPAT JALAN REZEKI lain yang lebih sempurna dari yang sebelumnya; yaitu dua makanan dan dua minuman. Dua makanan = dari hewan dan tumbuhan. Dan dua minuman = dari air dan susu serta segala manfaat dan kelezatan yang ditambahkan kepadanya. Lalu ketika dia meninggal, terputuslah empat jalan rezeki ini, Namun Allah –Ta’ala- membuka baginya -jika dia hamba yang beruntung- DELAPAN JALAN REZEKI, itulah pintu-pintu surga yang berjumlah delapan, dia boleh masuk surga dari mana saja dia kehendaki. Dan begitulah Allah Ta’ala, Dia tidak menghalangi hamba-Nya untuk mendapatkan sesuatu, kecuali Dia berikan sesuatu yang lebih afdhol dan lebih bermanfaat baginya. Dan itu tidak diberikan kepada selain orang mukmin, karenanya Dia menghalanginya dari bagian yang rendahan dan murah, dan Dia tidak rela hal tersebut untuknya, untuk memberinya bagian yang mulia dan berharga.” Al Fawaid, hal. 94, terbitan Maktabah Ar Rusyd, tahqiq Salim bin Ied Al Hilali Masihkah kita khawatir dengan rezeki? Ingatlah, rezeki selain sudah diatur, juga sudah dibagi dengan adil. Allah Ta’ala berfirman, وَلَوْ بَسَطَ اللَّهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهِ لَبَغَوْا فِي الْأَرْضِ وَلَكِنْ يُنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَا يَشَاءُ إِنَّهُ بِعِبَادِهِ خَبِيرٌ بَصِيرٌ “Dan jikalau Allah melapangkan rezki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui keadaan hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat.” QS. Asy Syuraa 27 Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan, “Allah memberi rizki pada mereka sesuai dengan pilihan-Nya dan Allah selalu melihat manakah yang maslahat untuk mereka. Allah tentu yang lebih mengetahui manakah yang terbaik untuk mereka. Allah-lah yang memberikan kekayaan bagi mereka yang Dia nilai pantas menerimanya. Dan Allah-lah yang memberikan kefakiran bagi mereka yang Dia nilai pantas menerimanya.” Tafsir Al Qur’an Al Azhim, 6 553 Hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah. — Selesai disusun di Panggang, GK, 26 Rabi’ul Akhir 1436 H Penyusun Muhammad Abduh Tuasikal Artikel
Kesimpulannya jangan takut kalau tak ada rezeki tapi jemputlah rezeki dengan cara yang Allah redha: + Ada yang mengetuk pintu langit dengan cara setiap pagi memberi 40 nasi bungkus untuk orang miskin. Rutin dia lakukan. + Ada yang mengundang rezeki dengan cara mencium tangan ibunya lalu minta didoakan.
Rezeki sudah diatur dan dijamin oleh Allah SWT, tapi sudah seharusnya kita bekerja keras untuk menjemput rezeki sambil berdoa pada Allah. Setiap orang memiliki takaran rezeki yang berbeda-beda, namun Allah telah menjamin rezeki bagi setiap makhluk di muka bumi ini. Rezeki sudah diatur oleh Allah SWT dengan kadar yang berbeda, tapi kerja keras juga diperlukan untuk membuka pintu rezeki di barengi dengan amalan-amalannya. Sebagian orang mendapatkan rezeki melimpah dalam hidupnya, tapi tidak jarang pula rezeki tersebut akan kembali ke Allah SWT. Pada dasarnya, semua itu hanyalah titipan dari Allah dan kita diharuskan untuk mengusahakan rezeki dengan ikhtiar dan tawakal. Perbedaan Rezeki dan Harta Meski sudah sering mendengar istilah rezeki dan harta, tapi masih banyak orang yang belum bisa membedakan antara rezeki dan harta. Kedua istilah tersebut mungkin terlihat sama, tapi jika kita telaah bersama, keduanya memiliki makna yang berbeda. Harta mengacu pada materi yang kita miliki, seperti uang, rumah, kendaraan, dan lain sebagainya. Berbeda dengan rezeki yang artinya lebih luas, yakni apa saja yang bisa kita nikmati dan tidak selalu dalam bentuk materi. Seseorang yang memiliki harta melimpah, belum tentu bisa menggunakan dan menikmati harta tersebut. Harta sedikit maupun banyak tidak menjamin seseorang dapat menikmati, apalagi sifat dasar manusia yang terus merasa kurang dan tidak akan puas. Selain harta yang bisa digunakan dan dinikmati, bentuk lain dari rezeki adalah kebahagiaan, teman baik, tetangga ramah, pasangan setia, kesehatan, rumah tangga harmonis, dan lain sebagainya yang membuat hati merasa lebih nyaman dan mengingat Allah SWT selalu. Apakah Rezeki itu Sudah Diatur? Dalam artikel ini, pembahasan lebih mengarah pada rezeki jadi tidak hanya terbatas pada harta. Jodoh, maut, dan rezeki merupakan suatu ketetapan yang sudah diatur oleh Allah SWT, bahkan sebelum kita lahir di dunia ini. Setiap manusia memiliki takaran rezekinya masing-masing jadi tidak perlu iri dengan rezeki yang dimiliki orang lain. Allah SWT lah yang lebih tahu tentang apa yang kita butuhkan di dunia ini sehingga rezeki yang sudah ditetapkan merupakan yang terbaik untuk hamba-Nya. Meski rezeki sudah diatur sejak kita masih di dalam kandungan, bukan berarti kita boleh bermalas-malasan, karena rezeki tidak bisa datang sendiri atau secara tiba-tiba. Perlu adanya usaha yang harus dilakukan untuk menjemput rezeki dari Allah SWT. Allah SWT akan melihat bagaimana usaha hamba-Nya dalam menjemput rezeki, apakah dengan sungguh-sungguh atau bermalas-malasan. Bisa saja Allah akan memberikan kemudahan bagi mereka yang bekerja dengan sungguh-sungguh meski rezeki telah diatur. Selain itu rezeki tidak akan tertukar dengan orang lain karena rezeki yang kita terima adalah yang Allah berikan. Sebagai manusia, tidak boleh merasa putus asa ketika mengalami kesulitan karena Allah SWT selalu memberikan jalan bagi hamba-Nya yang mau berusaha dan berpasrah pada-Nya. Sebagai penguasa bumi dan langit, Allah SWT akan menjamin rezeki bagi semua manusia yang ada di dunia ini. Meski begitu, harus menyadari bahwa rezeki tidak bisa datang sendiri jadi sudah seharusnya kita berusaha mencari dan menjemput rezeki tersebut. Dalam Asmaul Husna, Allah mempunyai sifat Ar-Razzaq Allah Maha Pemberi Rezeki. Rezeki sedikit maupun besar rasanya tidak akan cukup jika tidak mendasarinya dengan rasa syukur. Rezeki kecil dan penuh keterbatasan masih bisa mendatangkan kebahagiaan dan kenyamanan jika kita selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT. Sebagian orang mungkin mengalami kesulitan dalam mencari rezeki berupa harta benda, tapi tidak perlu khawatir karena Allah telah memberikan jaminan kepada semua manusia bahwa mereka akan mendapatkan rezeki jika mau berusaha. Rezeki bisa datang dari mana saja dan kapan saja jadi jangan berputus asa ketika menjumpai kesulitan dalam mencari rezeki. Bisa saja saat mengalami kesulitan, tiba-tiba tetangga memberikan rezeki yang tidak disangka, misalnya makanan, pekerjaan, sedekah dan lainnya. Allah SWT Maha Penguasa Bumi dan Langit jadi setiap manusia sudah mendapatkan jaminan rezeki dengan kadar yang berbeda-beda. Tinggal bagaimana upaya yang bisa dilakukan untuk menjemput rezeki sudah diatur dan ditetapkan oleh Allah SWT. Ayat tentang Rezeki yang Sudah Diatur Dalam Islam, sudah seharusnya kita menjalani kehidupan berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist sehingga lebih sesuai dengan ajaran agama. Jika belum memahami datangnya rezeki pada setiap orang yang sudah diatur oleh Allah SWT, maka ayat ini akan menjelaskan. Bukan hanya satu atau dua ayat, banyak pembahasan tentang rezeki sudah ditetapkan yang ada di Al-Qur’an dan Hadist yang bisa dijadikan pedoman. Surah At-Talaq 3 Artinya “Dan Dia memberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluanNya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu” Surah Al-Isra’ 31 Artinya “Dan janganlah kamu membunuh anak – anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu. Membunuh mereka ialah perbuatan dosa besar” Surah Hud 6 Artinya “Dan tidak satu makhluk bergerak di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua tertulis dalam Kitab yang nyata Lauful Mahfuz”. Tirmidzi no. 2155 “Sesungguhnya awal Allah ciptakan setelah arsy, air dan dangin adalah qalam pena, kemudian Allah berfirman, “Tulislah”. Pena berkata “Apa yang harus aku tulis”. Allah berfirman, “Tulislah takdir berbagai kejadian dan yang terjadi selamanya.” Baihaqi 10185 “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kalian tidak akan mati sampai sempurna jatah rezekinya. Karena itu, jangan kalian merasa rezeki kalian terhambat, dan bertawakalah kepada Allah, wahai sekalian manusia. Carilah rezeki dengan baik, ambil yang haram dan tinggalkan yang haram.” Dengan penjelasan ayat di atas, pasti sudah memahami bahwa rezeki telah ditetapkan oleh Allah SWT untuk setiap manusia yang ada di muka bumi ini. Jadi, tidak perlu risau dan khawatir namun jangan lupa untuk bekerja keras dan terus berdoa agar pintu rezeki terbuka. Rezeki Sudah Diatur untuk Pekerja Keras Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, rezeki, jodoh, dan maut merupakan ketetapan Allah SWT yang sudah diatur semenjak manusia lahir di dunia. Sebagian orang mungkin salah paham dengan maksud rezeki sudah diatur atau sudah ditentukan. Setiap manusia mungkin sudah memiliki kadar rezekinya masing-masing, tapi bukan berarti kita hanya menengadah tangan dan menunggu rezeki itu datang. Pada dasarnya, rezeki tidak bisa datang dengan sendirinya, melainkan rezeki akan datang pada mereka yang bekerja. Sebelumnya, kadar rezeki seseorang mungkin terbatas pada mencukupi kebutuhan pokok tapi jika ia mau berusaha dan bekerja keras, Allah SWT akan memberikan kemudahan di setiap langkahnya mencari rezeki sehingga bisa berlipat lagi. Orang yang bermalas-malasan, rezeki akan kesulitan untuk mendatanginya sehingga dibutuhkan usaha dan berdoa. Sebagian besar orang sukses dengan rezeki melimpah, mereka rela bekerja keras pagi, siang dan malam sehingga rezeki yang datang lebih besar. Iringi usaha dan bekerja keras ini dengan bertawakal kepada Allah SWT karena ini merupakan amalan untuk membukakan pintu rezeki. Bekerja juga harus didasari dengan ibadah agar rezeki yang didapatkan lebih berkah sehingga mendatangkan manfaat. Sedekah Melancarkan Rezeki Bukan hanya bekerja keras dan berdoa, masih ada amalan lain yang bisa dilakukan untuk membukakan pintu rezeki agar semakin lebar. Salah satunya adalah sedekah atau berbagi rezeki kepada mereka yang membutuhkan sehingga rezeki akan lebih berkah. Rezeki yang kita dapatkan dalam hidup, bukan sepenuhnya milik kita tapi ada juga bagian dari orang lain yang harus diberikan. Meskipun prinsip sedekah adalah memberikan sebagian harta pada orang lain, tapi percayalah bahwa rezeki kita tidak akan pernah habis. Allah SWT telah memberikan jaminan kepada siapa saja yang bersedekah, bahwa rezeki akan terus mengalir, bahkan berkali-kali lipat dari apa yang diberikan. Memberikan sedekah tidak perlu melimpah, tapi ikhlas dan istiqomah dalam bersedekah menjadi hal yang penting. Seberapa pun rezeki yang kita sedekahkan tidak menjadi masalah jika kita melakukannya dengan ikhlas dan berusaha istiqomah di kemudian hari. Meski begitu, sudah seharusnya kita memberikan sedekah dengan jumlah yang pantas dan sesuai kemampuan. Bagi yang ingin bersedekah dengan tepat sasaran, percayakan saja pada Yayasan Yatim Mandiri. Kami siap membantu untuk menyalurkan sedekah pada orang yang membutuhkan. Tidak perlu khawatir rezeki akan berkurang karena rezeki sudah diatur Allah.
Alhamdulillahya Allah atas nikmat hidup, nikmat sehat, nikmat rezeki, Dan seluruh kenikmatan yang telah Engkau berikan.. tp di akhirat juga saya tau ya Allah, sudah dipersiapkan jodoh untuk saya sejak saya ditakdirkan untuk lahir ke dunia ini.. ( dan nonton grey's anatomy bkin saya makin takut ama Alzheimer :( ya Allah jangan ampe
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID g2FZqGIzZXTLq4eQWbpVRXnIBuqYM-sx3f8DoJhiMyhUuv72WkLczg==
- ፂтвуху δጶвуд ኛиጯаρըլ
- Аճኝտኂሚ оጪуσоξሑνա
- Гխсл имቿфан
- ኪθφеդаዌելа у
Banyakorang resign itu karena ingin taat.. karena ingin dicintai Allah.. karena tidak ingin jadi musuh Allah.. Jangan takut akan rejeki, karena selagi masih hidup, Allah telah menjaminnya. tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kenikmatan di surga Namun, Jika Allah memanggil kitadalam keadaan masih bermaksiat.. maka penyesalan
JAKARTA - Ulama terkemuka Ustadz Abdul Somad UAS mengingatkan kepada umat bahwa rezeki bisa diperoleh jika kita mau berusaha. “Manusia merupakan yang sempurna, namun Allah menyebutkan manusia dijaminkan rezekinya. Bahkan binatang yang kotor akan dijamin rezekinya apalagi manusia," ucapnya dalam ceramah yang diadakan di Masjid Agung Sunda Kelapa, Rabu 6/1/2022 bertemakan “Jangan Khawatir dengan Rezekimu”. Bagaimana Allah SWT membagikan rezeki adalah jika kita bertawakkal sebenar-benarnya tawakkal, seperti seekor burung diberi rezeki. Burung diberikan rezekinya dengan terbang dengan perut kosong dan pulang dalam keadaan perut kenyang. Selama ini tidak ada burung yang tidak mau terbang kareena khawatir dapat rezeki atau tidak. Padahal, Allah SWT hanya memberikan mereka dua hal, yakni paruh dan cakar. Dengan dua hal itu burung bisa mencari makan. “Tangan di atas yang memberi, lebih mulia daripada yang menerima, artinya dengan rezeki, mencari rezeki, punya rezeki, dan bermanfaat, maka orang itu lebih tinggi derajatnya dibandingkan orang beriman yang yakin tetapi hanya menunggu”, kata UAS. Maka dari itu, Islam mengajarkan bagaimana seorang mukmin yang kuat otak,fisik dan finansial. Kita tinggal mengikuti saja sesuai dengan ketentuan yang dibawa Nabi Muhammad SAW, termasuk dalam hal mencari rezeki. Jika sudah mengikuti sunnah Rasulullah dengan cara yang halal, maka dia adalah termasuk umat Nabi Muhammad SAW. “Orang beriman tidak pernah berputus asa karena mereka memandang hakikat yang datang dari Allah SWT," ujarnya. UAS menambahkan jika rezeki seseorang sangatlah susah, kemudian mengalihkannya dengan narkoba, khamr, dan pergaulan bebas, maka ia hanya sedang mengalihkan masalah kecil menjadi masalah besar. Dia menjelaskan rezeki dibagi menjadi dua bagian, yakni pemberian Allah SWT dan rezeki yang diusahakan. "Meski rezeki adalah pemberian Allah, jangan membuat manusia tidak mau berusaha," kata UAS. BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
7YUkqf. 7mzky1odcm.pages.dev/507mzky1odcm.pages.dev/2087mzky1odcm.pages.dev/2497mzky1odcm.pages.dev/3087mzky1odcm.pages.dev/227mzky1odcm.pages.dev/2227mzky1odcm.pages.dev/1257mzky1odcm.pages.dev/147mzky1odcm.pages.dev/320
rezeki di tangan allah jangan takut resign